Gambar

Gambar

Gambar

Kamis, 17 Desember 2015

Tata Cara Penulisan Esai (Essay)



Tata Cara Penulisan Esai (Essay)

Secara etimologis esai berasal dari kata Essay (Perancis = ‘mencoba, berusaha, atau berupaya’; Inggris = ‘karangan sastra’ dan secara operasional mempunyai pengertian  yang bermacam-macam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai (essay) merupakan karangan dalam bentuk prosa yang membahas dan mengekspresikan sebuah topik dari sudut pandang pribadi penulisnya, sedangkan dalam konteks ilmiah dan akademis, esai berarti komposisi sebuah prosa yang ditulis secara singkat, tetapi dapat mengekspresikan opini penulis mengenai sebuah topik. Pada dasarnya, esai merupakan tulisan dengan sistematika yang relatif bebas untuk menyampaikan beragam informasi, opini, atau argumentasi atas suatu topik tertentu. Karena sistematika dan teknik yang tidak baku, esai lebih menonjolkan kekuatan individual. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman, pergaulan, dan wawasan serta bahan bacaan penulis. Biasanya penulis menggunakan esai untuk melakukan perenungan dan refleksi.

Terdapat setidaknya ada tiga jenis cara menulis esai yang umum digunakan, yaitu esai dalam bentuk naratif, deskriptif, dan persuasif.
1.  Esai Naratif (Narative Essay) memaparkan sebuah cerita, pengalaman, atau peristiwa sejarah, baik yang dialami oleh penulis sendiri atau orang lain. Esai jenis ini mendeskripsikan pikiran/pendapat dengan cara bertutur dan disajikan secara kronologis.
2.  Esai Deskriptif (Descriptive Essay) menggambarkan detail tokoh, tempat, atau objek tertentu, sehingga pembaca akan dibawa pada sebuah gambaran mengenai objek yang ditulis secara nyata. Esai jenis ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan kesan nyata mengenai hal tertentu.
3.  Esai Persuasif (Persuasive Essay) menyakinkan pembaca untuk menerima pikiran atau argumentasi penulis mengenai suatu topik, sehingga pembaca bisa mengikuti semua arahan dari penulisnya. Esai jenis ini bersifat mengajak pembaca untuk mengubah sudut pandang dan mendorong pembaca untuk melalukan tindakan seperti yang ditulis dan juga dapat menggambarkan suatu keadaan emosional.

Secara umum, sistematika penulisan esai terbagi menjadi tiga bagian utama, antara lain:
1.   Pendahuluan
·      berisi latar belakang yang mengidentifikasi topik yang dibahas;
·      sebagai pengantar dari topik yang diangkat;
·      meliputi 5% esai;
·      biasanya terdiri dari 1 – 2 paragraf; dan
·      berisikan tujuan penulisan.
2.   Isi Esai (essay)
·      menyajikan dan memaparkan seluruh data dan informasi yang mengenai topik yang diangkat;
·      berisi sudut pandang atau pikiran penulis dalam bentuk ulasan mengenai fakta atau opini yang disajikan;
·      meliputi 85 – 90% esai; dan
·      merupakan bagian utama dari sebuah esai yang ditunjukkan dengan bukti–bukti dalam bentuk logika penalaran pribadi, teori – teori yang ada, dan secara empiris melalui penelitian yang relevan dengan masalah yang dibahas (kalau ada).
3.   Kesimpulan
·      memaparkan dan menjelaskan kembali ide-ide pokok yang telah dibahas pada bagian sebelumnya;
·      berisi ringkasan dari isi esai, berkaitan dengan bukti – bukti yang dibahas pada isi;
·      berisi solusi, himbauan atau saran yang mendukung suatu esai;
·      5 – 10% penyusun esai;
·      banyaknya atau panjangnya tergantung dari tujuan pada latar belakang.


Berikut ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan langkah-langkah penulisan esai (essay), antara lain:
1. Memilih dan menentukan tema atau topik. Pada tahap ini penulis harus dapat menentukan tinjauan umum dari topik yang akan diangkat dan  batasan topik secara khusus. Pembatasan ini akan mempengaruhi pembahasan dalam lingkup yang lebih sempit dan spesifik, sehingga pembahasannya mendalam dan berkarakter kuat.
2. Menentukan judul. Dalam hal ini judul tidak berupa kalimat lengkap, harus menarik, tidak lebih dari 15 kata, tidak diakhiri dengan titik, bentuknya piramida terbalik, fontnya harus besar dan tebal, dan spesifik pada suatu topik/objek.
3. Menyusun kerangka. Kerangka esai merupakan garis besar ide yang dibahas, sehingga esai yang dibuat akan terbih teratur, fokus, dan sistematis.
4. Menuliskan pokok pikiran. Pernyataan eksplisit ini merupakan pendapat penulis yang akan mencerminkan isi esai (essay) dan poin penting yang akan disampaikan secara singkat dan jelas.
5. Menyusun pendahuluan. Bagian ini merupakan pengantar yang berisi latar belakang ditulisnya esai (essay) tersebut. Penulis dapat memberikan penjelasan, menggambarkan, dan memberikan pendapat secara menyeluruh untuk topik terpilih.
6. Menulis isi esai. Bagian ini bisa didahului dengan membuat paragraf pembuka yang memancing minat baca. Penulis dapat memberikan data dan informasi yang menjadi gambaran untuk poin penulis selanjutnya dan anekdot yang bersifat persuasif. Lalu penulis menentukan hal-hal yang dibahas, termasuk subtema untuk mempermudah pembaca memahami pokok pikiran penulis.
7. Menulis Kesimpulan. Kesimpulan dianggap sangat penting karena pada bagian inilah penulis dapat membentuk opini pembaca yang harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan penulis.
8. Melakukan editing. Pada tahap ini penulis harus  membaca ulang semua tulisannya dan meneliti dengan seksama isi, fakta, opini, teori, data, dan tata bahasa yang digunakan.



Referensi
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakkarta: Rineka Cipta.
Harjito dan Nazla Maharani Umaya. 2009. Jurus Jitu Menulis Ilmiah & Populer. Semarang: IKIP PGRI Semarang PRESS
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Flores, NTT: 2004.

Kurniawan, Deddy. 2012. “Teknik dan Sistematika Penulisan Esai” (http://kurniadeek.blogspot.co.id/p/blog-page_15.html, diakses pada 09 Desember 2015 pukul 10.00)

Rahardi, F. 2006. Panduan Lengkap Menulis Artikel, Feature dan Esai: Modul Dasar Pelatihan Jurnalistik bagi Pemula Dilengkapi dengan Aneka Contoh Tulisan. Depok: PT. Kawan Pustaka.
Rahman, Arry. 2012. “Panduan menulis Esai”. (http://arryrahmawan.net/panduan-praktis-menulis-esai/, diakses pada 09 Desember 2015 pukul 10.00)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar